Minggu, 20 November 2016

Melalui Program IRN, Indofood Dukung 58 Penelitian Pangan Berbasis Kelautan

Sebanyak 58 proposal penelitian bidang pangan mahasiswa S1 memperoleh bantuan dana penelitian dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) melalui Program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2016-2017 yang mengangkat tema Mencerdaskan Bangsa melalui Kemandirian Pangan Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal .

Pasalnya, Indonesia memiliki banyak sumber pangan laut namun memiliki keterbatasan dalam pengolahan sumber daya pangan ini. Melalui IRN, Indofood sebagai perusahaan makanan mencoba menumbuhkan kreativitas, ide-ide yang inovatif khususnya dalam diversifikasi pangan lokal.
Sejak awal diluncurkan pada Mei 2016, proposal penelitian yang diajukan berjumlah 148 proposal. Walaupun ada penurunan pada jumlah proposal yang masuk dalam program tahun ini, Indofood tetap berupaya untuk meningkatkan kualitas penelitian.
“Indofood selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas program IRN melalui Coaching Clinic yang dipusatkan di daerah Indonesia Timur yang tahun ini dipusatkan di Ternate dan Mataram. Selain itu penerima dana IRN juga mendapatkan  Leadership Training,” ungkap Ketua Program IRN Suaimi Suriady dalam keterangannya, Rabu (7/9).
Lebih lanjut dikatakan, Coaching clinic diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa yang berada di wilayah Indonesia Timur mengingat adanya potensi pengembangan sumber daya pangan di daerah tersebut khususnya pangan laut.
Tidak hanya coaching clinic untuk memperkuat basis penelitian di Indonesia Timur, tetapi IRN juga memberikan leadership camp kepada penerima dana IRN untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian. Melalui program ini mahasiswa yang tergabung dalam program IRN akan mendapatkan materi tentang norma atau falsafah pelaksanaan penelitian, pengumpulan dan analisis data penelitian serta kiat melakukan publikasi hasil penelitian.
“Dengan teknologi, inovasi dan penelitian yang handal dapat menghasilkan solusi-solusi pangan masa depan dan juga peneliti-peneliti hebat yang dapat mengembangkan kekayaan pangan Indonesia,” tegasnya.
Ketua tim pakar  IRN, Prof. DR. Ir FG Winarno mengatakan banyak potensi pangan berbasis sumber daya laut yang dapat dioptimalkan mengingat luasnya lautan mencapai sekitar 70% wilayah Indonesia dan merupakan wilayah Mega-Biodiversity terbesar di dunia yang memiliki berbagai spesies ikan, rumput laut dan terumbu karang.
Oleh karena itu IRN secara khusus memberikan perhatian kepada para mahasiswa dari Universitas2 di Indonesia Timur. Tahun ini ada 21 mahasiswa berhasil lolos dalam program IRN. Kedua puluh satu mahasiswa ini bergabung bersama dengan 58 mahasiswa lainnya yang berasal dari 24 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia dan telah melalui tahapan seleksi baik administrasi yang dilakukan oleh sekretariat panitia maupun seleksi substansi yang dilakukan oleh tim pakar program IRN.
Selain komoditas perikanan dan kelautan, ada berbagai komoditas darat lain yang menjadi fokus penelitian yakni gandum/terigu, jagung, pisang, singkong, kelapa sawit, kentang, kedelai, beras merah, kacang hijau, dan susu. Para peserta program IRN dapat melakukan penelitian maksimal dalam waktu satu tahun. Audit terhadap penelitian dilakukan oleh Tim Pakar IRN dalam dua tahap. Audit I adalah untuk memonitor perkembangan penelitian sekaligus mengevaluasi. Audit tahap II dilaksanakan sebelum laporan akhir penelitian.
General Manager Corporate Communications Indofood, Stefanus Indrayana, mengajak para mahasiswa agar memunculkan  pemikiran-pemikiran yang kreatif dan positif dalam menghasilkan riset-riset unggulan yang tidak sekedar demi tugas akhir, tetapi mampu diaplikasikan dan bermanfaat bagi masyarakat banyak khususnya bagi upaya pengembangan pangan di tanah air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar